1/ Lifehack umur panjang terbesar: Jangan makan apa pun selama 72 jam, dan tubuh Anda dapat membangun kembali sistem kekebalan tubuh Anda dari awal. Para peneliti menemukan bahwa puasa berkepanjangan tidak hanya membakar lemak, tetapi juga memicu proses regenerasi penuh di dalam tubuh Anda. Penemuan ini dapat mendefinisikan kembali bagaimana kita berpikir tentang penuaan, kekebalan, dan pemulihan. Secara harfiah kode cheat untuk penyembuhan diri dan hidup lebih lama, tanpa hype; bahkan dalam terapi kanker! Mari kita uraikan, sebuah utas 🧵 :
2/ Seiring waktu, sistem kekebalan tubuh kita melemah. Sel darah putih tua yang rusak menumpuk, sementara sel induk yang dapat menggantikannya tetap tidak aktif. Kemoterapi dan penuaan membuat ini semakin buruk - membuat tubuh tidak berdaya dan lambat sembuh.
3/ Dalam studi terkontrol, puasa selama 2-4 hari secara drastis menurunkan IGF-1 dan PKA - dua "sakelar" molekuler yang menghalangi aktivitas sel punca. Dengan rem yang dilepaskan, sel punca hematopoietik terbangun dan mulai membangun kembali sistem kekebalan tubuh yang baru dari awal.
4/ Ini bukan hanya tentang melewatkan makan. Ini adalah reboot biologis. Siklus puasa berkala dapat membantu pasien memulihkan kekuatan kekebalan setelah kemoterapi - atau bahkan memperlambat penuaan kekebalan pada orang sehat. Cara bebas obat untuk memicu regenerasi alami.
5/ Penelitian ini awal, tetapi menjanjikan: puasa mungkin suatu hari menjadi resep untuk pembaruan. Bayangkan dokter menggunakan siklus puasa untuk meremajakan kekebalan dan memperpanjang masa kesehatan. Tubuh kita mungkin sudah menyimpan rahasia untuk perbaikannya sendiri.
6/ Selama kemoterapi, sistem kekebalan tubuh rusak parah: sel darah putih dihancurkan, sel punca menjadi tidak aktif, dan pertahanan tubuh rusak. Ketika jalur ini turun, sel punca hematopoietik mulai meregenerasi sistem kekebalan tubuh. Pada tikus, ini membalikkan imunosupresi yang diinduksi kemoterapi sepenuhnya. Terlebih lagi: puasa membuat sel-sel sehat lebih resisten terhadap kemoterapi sementara sel-sel kanker menjadi lebih rentan, kemungkinan karena sel-sel kanker tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan dengan glukosa rendah dan pertumbuhan rendah seperti yang dapat dilakukan oleh sel-sel normal.
203,27K